Saturday 18 June 2011

terlupakah kita?

Assalamualaikum....

Ayah dan ibu....jasa dan pengorbanan mereka seluas lautan yang tak bertepi. Namun, kita selalu terlupa beberapa perkara yang dilakukan oleh mereka sepanjang kehadiran kita di bumi Allah ini walaupun mereka sekalipun tidak pernah terlupa. Kasihilah dan sayangilah mereka selagi mereka ada supaya kita tidak menyesal selepas mereka tiada. 

Terlupakah kita.....

Saat ibu berpeluh2 hingga berkerut sebujur wajahnya, bergelut menahan kesakitan yang membadai sekujur tubuhnya dan menjalar di setiap urat sendi tatkala menunggu masa untuk kita keluar dari rahimnya.

Terlupakah kita.....

Saat ayah berpeluh2 menunggu penuh kesabaran disulami debaran dan kerisauan di sebelah ibu sambil menggenggam tangannya erat, menyalurkan semangat dan kasih sayang tatkala kita hampir melihat dunia. 

Terlupakah kita.....

Saat ibu dengan penuh lemah menatap wajah kita yang berlumuran darah sambil menitiskan airmata gembira menyaksikan bayi yang sembilan bulan dikandung penuh kepayahan kini muncul di depan mata. 

Terlupakah kita.....

Saat ayah mengendong kita, melafazkan azan di cuping telinga kita dan mencium kita penuh syukur dan bangga kerana zuriat yang dinanti selamat dilahirkan tanpa masalah. 

Terlupakah kita...

Saat ibu berjaga siang dan malam, cuba menghentikan tangisan kuat kita akibat kembung perut atau bila terkena sawan tangis hingga airmatanya turut mengalir tanpa henti.   

Terlupakah kita....

Saat ayah turut berjaga malam, membancuh susu dan menukar lampin menggantikan tugas ibu yang sudah keletihan kerana sehari suntuk menjaga keperluan kita. 

Terlupakah kita.... 

Saat ibu menggosok dan memakaikan baju sekolah, mengikat rambut kemas2, mengenakan stokin dan kasut sekolah, mengangkatkan beg sekolah dan memimpin kita ke sekolah setiap hari untuk menimba ilmu.   

Terlupakah kita....

Saat ayah bertungkus lumus menyediakan belanja ke sekolah, membayar yuran sekolah, membelikan buku2 sekolah dan kelengkapan lain agar kita dapat belajar dengan selesa walaupun berpeluh ayah mencukupkan duitnya hingga kadang2 terpaksa meminjam pula.  

Terlupakah kita....

Saat ibu bergembira melihat kejayaan kita mendaki tangga universiti sambil menghulurkan sedikit bekalan agar anaknya tidak kelaparan dan kerinduan masakan dari air tangannya sendiri.

Terlupakah kita....

Saat ayah tersenyum bangga bila kita berjaya memakai jubah dan topi sambil menggenggam segulung ijazah di hari konvokesyen yang cukup bersejarah.

Terlupakah kita....

Saat airmata ibu menitis hiba bila menerima gaji pertama kita walaupun duit bukanlah diminta sebagai balasan atas segala keringat dan pengorbanannya, sekadar ingatan dan kasih sayang kita terhadapnya.

Terlupakah kita.....

Saat ayah terkelu lidahnya bila kita hadiahkan jam tangan berjenama menggantikan jam tangan lamanya yang sudah hilang jarumnya dan retak seribu cerminnya.

Terlupakah kita....

Saat ibu ke hulu ke hilir tanpa lelah melayan saudara mara dan jiran tetangga yang berkunjung tatkala kita disandingkan di atas pelamin. Hanya senyuman terukir di bibir meski suaranya sudah terlekat di kerongkong.

Terlupakah kita....

Saat ayah turut bermandi keringat memastikan majlis perkahwinan kita berjalan penuh lancar agar kedua belah pihak sama2 berpuashati.

Terlupakah kita....

Saat bercahayanya wajah ibu tatkala menatap wajah cucu-cucunya dan sibuk mengadakan kenduri  kesyukuran, naik buai, cukur jambul dan sebagainya.

Terlupakah kita....

Saat ayah bermain, bermesra dan bermanja dengan cucu-cucunya walaupun kudratnya sudah tidak kuat lagi dan sering termengah-mengah pula.

Terlupakah kita.....

Saat kita jauh dari ibu sewaktu lebaran, ibu tidak lupa menyediakan juadah kesukaan kita dan cucu-cucunya sambil mengharapkan kita akan muncul di pintu rumah sewaktu takbir berkumandang.  

Terlupakah kita.....

Saat kita jauh dari ayah sewaktu lebaran, ayah tetap menunggu kita penuh sabar. Kesedihan langsung tidak diperlihatkannya walaupun hatinya turut bersarat kerinduan yang tidak tertanggung lagi.

Dan kita benar-benar terlupa....

Saat sebelum ayah dan ibu ingin menutup mata buat selamanya, hatinya tidak putus2 berdoa memohon keampunan Tuhan untuk kita selain kesihatan, keselamatan dan kebahagiaan sepanjang hayat kita di dunia dan akhirat biarpun kita tergamak mengabaikan tanggungjawab, perhatian dan kasih sayang kita pula terhadap mereka. Sudah terlambat untuk segala ucapan maaf. Namun, demi tulus kasihnya untuk kita, dosa kita tetap akan diampunkan...





No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan kesan kasut selipar anda d sini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...