Monday 4 July 2011

Pengkhianat Perkhawinan = Pengkhianat Amanah Allah

Untuk kita yang mempunyai AKAL, dan tahu menggunakan AKALnya. Kerana kita mati hanya sekali, tetapi kita hidup dua kali, dan kehidupan yang ke-2 adalah "pay-back time" kepada segala perbuatan kita dalam kehidupan pertama yang singkat.

Adakah kita sudah hilang keyakinan tentang wujudnya Hari Pembalasan?
Fikir2kanlah..!

HORMATI PERKAHWINANMU.
ITU ADALAH AMANAH
اَللّهُ KEPADAMU..!
Akad nikah adalah syarat ketentuan dalam Islam, terpenuhinya rukun nikah terdiri dari adanya mempelai laki-laki dan perempuan, adanya wali, dua saksi, mahar dan akad nikah itu sendiri.


Sebagai peristiwa administrasi, akad nikah memerlukan kehadiran pegawai negara, dan seperangkat dokumen yang mendasari sah tidaknya akad nikah.

Sebagai tradisi masyarakat, upacara akad nikah bisa merupakan event yang luar biasa, bisa juga dianggap biasa.

 Bagi kedua mempelai dan kedua orang tua masing-masing, peristiwa akad nikah merupakan peristiwa suci yang mengharukan, membahagiakan dan menguras air mata, tetapi juga menyegarkan.

Bagi orang yang lebih kuat tarikan agamanya (mutadayyin), kesucian akad nikah kerana di dalamnya ada perjanjian yang menggunakan nama ALLAH sebagai 'meterainya'. Akhadztumuhunna bi amanatillah wa istahlaltum furujahunna bi asmaillah. 


Mengikat tali tanggung jawab dengan kepercayaan atau tugas (amanat) ALLAH, dan menghalalkan persetubuhan yang sebelumnya haram, dengan menyebut nama ALLAH. Sungguh luar biasa, peristiwa akad nikah bukan saja berdimensi horizontal (sosial biologis), tetapi juga berdimensi vertikal (ibadah dan amanah ALLAH).

Jika orang menangis dalam acara akad nikah, adalah karena terbayang betapa dimensi-dimensi ruhaniyah tentang perjodohan dan tentang nasib masa depan benar-benar ada dalam rahasia ALLAH.

Jodoh benar-benar di tangan ALLAH, demikian juga nasib masa depan juga merupakan rahasia ALLAH. Wali, penghulu, maskawin,  selembar surat nikah sama sekali tak punya kuasa apa-apa. Oleh karena itu janji nikah harus untuk selamanya, abadi, sampai kiken-kiken dan ninen-ninen (kakek-nenek).

Akad nikah bukan sekadar upacara.

 Akad nikah pengikatan secara esensial seolah dibawah tatapan langsung ALLAH pada dua orang lelaki perempuan untuk hidup bersama sebagai hamba dan khalifah ALLAH di muka bumi yang siap tunduk mengikuti aturanNya, landasan dalam rumah tangganya adalah beriman dan bertaqwa kepada ALLAH.

Bersungguh-sungguh dalam komitmen hidup berumah tangga yang akan mendatangkan keberkahan bagi keluarganya dimasa mendatang, sebaliknya mempermainkan akad nikah dan mendangkalkanya yang hanya menganggap akad nikah sekedar upacara akan membuat kering kehidupan rumah tangganya kelak di kemudian hari.

Selamat bagi teman-teman yang baru saja menjadi pengantin baru, membentuk keluarga baru dan selamat juga bagi teman-teman yang hendak mempersiapkan pelaminan diwaktu dekat ini untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

Semoga ALLAH menjadikan keluarga kita semua menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.

Dan untuk sahabat-sahabat yang telah lama melayari rumah tangga, tetapi mungkin pernah tersasar dipukul ombak godaan dan dugaan, moga-moga kembali semula ke jalan yang lurus yang diredhai ALLAH, kerana sesungguhnya janji ikrar dengan nama ALLAH adalah suatu amanah yang sangat besar yang akan kita ditanya dan dipersoalkan kelak bagaimana kita mengendalikannya. 

Dan ingatlah, setiap perbuatan kita, walau sebesar zarah akan dibicarakan dan dibalas dengan setimpalnya, inikan pula suatu tanggungjawab sebesar dan sehebat sebuah perkahwinan.

Amin ya robbal alamin.

Sebagaimana Firman ALLAH :

'Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri2 dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda2 bagi kaum yang berpikir.
(QS. ar-Ruum :21)





No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan kesan kasut selipar anda d sini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...